Hangatnya Secangkir Teh Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta
“Kritik disampaikan bukan untuk terjadi permusuhan.
Kritik sebagai sarana memperbaiki diri. Bagaimana berlatih untuk berpikir menerima pikiran oranglain dan ingat berbeda
bukan berarti bermusuhan. Karena negara kita negara Bhineka Tunggal Ika. Kemajemukan pasti ada” kata kata mutiara penuh
nasihat yang dituturkan dengan semangat serta senyuman hangat dari bapak
Abidilah Mursyid selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
sebagai penghantar acara secangkir teh 1. Untuk mahasiswa PoltekkesKemenkes Yogyakarta
pasti tidak awam dengan acara Secangkir
Teh yang diperkasai oleh BLM (Badan legislatif mahasiswa) acara ini
bukan berarti pesta minum teh bersama direktur
melainkan forum dimana penilaian mahasiswa mengenai kampus dan jurusan diaspirasikan. Dimulai dari penilaian dari
jurusan AnalisKesehatan, KeperawatanGigi, Keperawatan,
Kesehatan Lingkungan, Kebidanan dan Gizi. Aspirasi dari
ke
6 jurusan mengingikan sarana dan prasarana yang ada untuk
diperbaiki dan ditingkatkan
lagi terutama sarana untuk penyaluran bakatdan minat para mahasiswa
khususnya
di bidang olahraga, karena banyak mahasiswa yang memiliki bakat dan minat
dalam bidang olahraga tetapi tidak dapat menyalurkan bakat tersebut karena terkendala dengan fasilitas. Selain itu fasilitas yang ada dalam
ruang kelas juga tidak
mendukung
PBM karena LCD yang rusak, suasana
kelas panas karena AC yang tidak dapat berfungsi dengan baik tidak
bias mendukung PBM yang optimal.
Sebagai kampus kesehatan seharusnya sudah tidak ada lagi
masalah rokok yang terjadi di
Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta, namun sebaliknya masih banyak dosen atau pegawai yang merokok di lingkungan kampus dan mengganggu
aktivitas karena asap yang di keluarkan.
Tulisan “Kawasan Bebas Asap Rokok” yang selama ini
berada
di kampus hanya dijadikan sebagai aksesoris dan tidak
ada artinya karena banyak yang tidak mengindahkan tulisan tersebut dan seolah-olah
tidak peduli. Tulisan tersebut dibuat supaya kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini bebas dari polusi
asap rokok, namun yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Solusi
yang dilakukan dengan Pencanangan Kampus Bebas Asap Rokok
harus dilaksanakan dengan baik untuk
mengurangi atau bahkan
menghilangkan permasalahan tentang rokok yang masih terjadi
di kampus ini.
Untuk menyelesaikan semua permasalahan tersebut maka pihak
kampus akan melakukan
peningkatan dalam hal fasilitas
untuk menunjang PBM, mengembangkan konsep kampus terpadu, dan menjadikan kampus Poltekkes bebas asap rokok. Dengan
adanya
program Secangkir Teh setiap tahunnya diharapkan dapat digunakan sebagai tempat diskusi dan menyampaikan
aspirasi untuk kemajuan kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta sesuai dengan visi misi yang telah ada.
No comments:
Post a Comment