Ardika Noviyawan Putra
Poltekkes yang Melebarkan Sayap
Sebagai Dimas Bantul
2016
Ardika
Noviyawan, Putra Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2016 menjadi salah satu finalis
dalam ajang pemilihan Dimas & Diajeng Bantul 2016 dengan nomor urut 07.
Seperti halnya mitos mengatakan bahwa 7 adalah angka keberuntunggan begitu pula
angka ini membawa pertanda keberuntungan untuknya. Dalam grand final pemilihan
Dimas & Diajeng Bantul di Gedung Serbaguna ISI Yogyakarta, Sabtu malam
(06/08/2016), laki-laki 19 tahun ini berhasil menyandang status sebagai Dimas
Bantul 2016. Di awali dengan misi khusus sebagai putra Poltekkes 2016 yaitu
membawa nama kampus kebanggaanya untuk lebih dikenal oleh masyarakat serta di
ikuti dengan keinginan untuk membanggakan orangtua menjadi sebuah motivasi
besar yang membawanya dalam kemenangan.
Tidak
berarti setelah mahasiswa kesehatan lingkungan yang akrab di panggil Dika
menduduki tahtanya, lantas duduk manis dalam perayaan akan dirinya. akantetapi dia memulai pemikirannya untuk
melanjutkan langkah emas. "Langkah kedepan saya adalah meneruskan estafet
kepengurusan Ikatan Duta Wisata Bantul dan menjalani tugas sebagai duta wisata,
serta membuat inovasi program dalam rangka meningkatkan promosi wisata di
Bantul” ungkap Dika.
Menurut
laki-laki
yang berdomisili di Baran, Srigading, Sanden, Bantul ini, seleksi yang
dilakukan dari bulan Februari – Agustus meninggalkan kesan untuknya. “Saya
merasa bangga dapat bertemu dengan para finalis yang hebat,” tutur laki-laki
yang hobi merawat ikan hias ini. Seleksi terdiri atas berbagai macam program
kegiatan, seperti kegiatan pembekalan, outbound, fieldtrip, fieldprogram, dan
dilanjutkan dengan proses karantina di desa wisata tembi tepatnya di Omah Tembi
selama 2 hari. Selain beberapa kegiatan tersebut, dilaksanakan pula malam unjuk
bakat pada tanggal 27 Juli 2016 bertempat di Aitacaffe. “Karantina pada
dasarnya merupakan kegiatan pembekalan, sharingtime, serta citytour” ucapnya.
Putra
kedua dari dua bersaudara ini juga meceritakan tentang suka duka menjadi
finalis Dimas & Diajeng Bantul, “Yang pasti harus membagi waktu antara
kuliah dan seleksi, bahkan sakit karena terlalu padat kegiatan perkuliahan dan
seleksi” kata Dimas Bantul 2016 ini. Tentunya kemenangan dalam pemilihan Dimas
Diajeng Bantul yang dianggap dika sebagai ajang untuk menggembangkan diri ini
merupakan kebanggaan untuk seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta. (red.Jurnal_Yudita)
No comments:
Post a Comment