Bukan Sekedar
Tema,Tahun ini Kebak SBH Melatih Benar Benar Siaga dan Tanggap pada Bencana
Kemah
Bakti Kesehatan merupakan sebuah kegiatan rutin tahunan di Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta yang diselenggarakan oleh dewan racana Haryo Purboyo & Nyi Ageng
Serang pangkalan Poltekkes Yogyakarta yang dikenal sebagai UKM SBH (Saka Bakti
Husada). Kegiatan ini bersifat wajib bagi seluruh mahasiswa yang menempuh
pendidikan di Potekkes Kemenkes Yogyakarta minimal 1x hingga berstatus lulus
dalam kegiatan SBH ini. Kemah Bakti Kesehatan atau yang biasa disebut ‘Kebak’
ini merupakan evaluasi dari kegiatan kepramukaan dan kesakaan yang telah
dilaksanakan pada latihan rutin selama beberapa bulan sebelumnya. Kegiatan
kepramukaan yang dimaksud meliputi satyadharma pramuka, survival, PBB
(Pelatihan Baris-Berbaris), PPGD (Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat), dan
masih banyak lagi. Sedangkan kegiatan kesakaan adalah kegiatan yang
dilaksanakan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dalam bidang ilmu
kesehatan mengingat saka atau satuan karya pramuka yang ada di Poltekkes adalah
Saka Bhakti Husada, salah satu kesakaan dalam bidang ilmu kesehatan. Kegiatan
kesakaan meliputi enam bidang dalam saka bhakti husada yang diajarkan dan
memuat seluruh jurusan di Poltekkes, seperti krida bina obat, krida bina gizi,
krida bina kesehatan lingkungan, dan lain-lain.
Kegiatan
kemah bakti kesehatan (kebak) tahun 2016 dilaksanakan di Buper
Huntap Gondang 2 Ngepringan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman pada tanggal 23
hingga 25 September 2016. Waktu pelaksanaan kebak di tahun ini cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang
biasa dilaksanakan pada Bulan Agustus. Hal tersebut dikarenakan pada bulan
Agustus 2016 agenda kegiatan kemahasiswaan sudah cukup padat.
Konsep
dari kegiatan kemah bakti kesehatan yang dilaksanakan oleh dewan racana
pangkalan Poltekkes Yogyakarta tahun 2016 ini mengikuti konsep Kemnas Kesehatan
(Kemah Nasional Kesehatan) dan mengambil tema Saka Bhakti Husada Tanggap
Bencana. Dalam penyelenggaraan kegiatan, kepanitiaan tidak hanya dari mahasiswa
yang tergabung dalam dewan racana saja, tetapi juga melibatkan mahasiswa dari
berbagai organisasi mahasiswa dan unit kegiatan mahasiswa yang ada di Poltekkes
sehingga jumlah kepanitiaan mencapai 60 mahasiswa.
Kegiatan
kemah bakti kesehatan tahun 2016 diikuti oleh 613 mahasiswa sebagai peserta
yang terbagi menjadi 7 reka putra dan 67 reka putri. Dimulai dengan upacara
pembukaan di halaman kampus terpadu Poltekkes Yogyakarta kemudian dilanjutkan
dengan pemberangkatan peserta ke lokasi perkemahan. Sesampainya di lokasi
perkemahan, peserta langsung mendirikan tenda dan dilanjutkan dengan
kegiatan-kegiatan lain sesuai rundown
acara. Kendala yang dialami ketika peserta mendirikan tenda adalah turunnya
hujan yang disertai angin cukup kencang sehingga memaksa mereka mendirikan
tenda sambil berhujan-hujanan. Malam hari setelah tenda-tenda berhasil
didirikan oleh para peserta, kegiatan dilanjutkan dengan jelajah malam melewati
hutan yang gelap dengan jalan yang berbatu dan masih becek setelah terguyur
hujan disore hari.
Esoknya
dengan cuaca cerah bersahaja, para peserta memulai kegiatan dengan senam pagi
yang dilanjutkan dengan lomba hasta karya dan lomba PPGD. Selain itu juga ada
kegiatan penyampaian materi PPGD dan BPBD. Menginjak siang hari cuaca mulai
kurang bersahabat karena turun hujan disertai angin yang cukup kencang dan
berlangsung hingga malam hari. Akibatnya beberapa kegiatan yang seharusnya
berlangsung seperti lomba yel-yel, pioneering, persiapan api dharma, dan bakti
masyarakat terpaksa dibatalkan.
Hujan
yang tak henti-henti hingga malam hari tersebut membuat udara terasa sangat
dingin dan akibatnya banyak peserta yang mengalami hipotermi. Keadaan ini
membuat tim kesehatan yang berasal dari PMI pangkalan Poltekkes Yogyakarta
harus bekerja ekstra untuk menanganinya. Sesuai dengan laporan, ada 40 peserta
yang mengalami sakit hingga 5 orang peserta harus dirujuk ke rumah sakit
terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Dari
segi konsumsi, persediaan bahan makanan untuk peserta telah dipersiapkan sejak
satu bulan sebelum acara berlangsung yang meliputi perencanaan dan pemesanan
bahan makanan kepada rekanan karena pada kegiatan kemah bakti ini peserta
diagendakan untuk mengolah sendiri bahan makanan yang telah disediakan oleh
panitia. Akan tetapi karena faktor cuaca saat pelaksanaan kegiatan maka
kenyataan dilapangan berbeda dengan apa yang telah diagendakan. Panitia dari
bagian konsumsi yang awalnya hanya diberi tanggungjawab untuk penerimaan dan
pendistribusian bahan makanan, pada akhirnya harus mendirikan dapur umum guna
penyediaan makanan bagi peserta dan mengolah semua bahan makanan yang
seharusnya diolah peserta menjadi makanan yang siap untuk dikonsumsi lalu
dibagikan kepada seluruh peserta.
Kegiatan
bertema Saka Bakti Husada Tanggap Bencana ini diakhiri dengan upacara penutupan
pada hari Minggu, 25 September siang. Dari serangkaian pelaksanaan kegiatan
terlihat bahwa kepanitiaan bekerja dengan sangat luar biasa. Banyak pengalaman
berharga yang pasti belum pernah didapatkan sebelumnya, terutama oleh panitia.
Untuk kedepannya diharapkan kepanitiaan kemah bakti kesehatan dapat bekerja
dengan lebih baik lagi sehingga kegiatan pun dapat berjalan dengan lebih baik(red. UKM Jurnalistik).
Penulis
: Danissa Wulan Febritasanti / P07131214009/ GIZI
Sumber
gambar : Yulinda Eka Sari / P07134114040/ Analis Kesehatan
No comments:
Post a Comment